Losipram

Kamis, 23 Juni 2011

Artikel HIV / Aids

PEMERINTAH KOTA MALANG
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MALANG
TERAKREDITASI A
Jl. Sonokembang/Janti Kotak Pos 108 Telp. 0341-326630 Fax. 0341-325399 Malang 65148
Web Site : smkn1-malang.net Email : smkn1_mlg@yahoo.com


 PENGERTIAN
AIDS merupakan penyakit yang paling ditakuti pada saat ini. HIV, virus yang menyebabkan penyakit ini, merusak sistem pertahanan tubuh (sistem imun), sehingga orang-orang yang menderita penyakit ini kemampuan untuk mempertahankan dirinya dari serangan penyakit menjadi berkurang.
AIDS yaitu sindrom yang menyerang sistem kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV, Human Immunodeficiency Virus. Jika Anda mendapatkan diri Anda terinfeksi HIV, tubuh akan mencoba melawan infeksi tersebut. Tubuh akan membuat antibodi berupa molekul khusus untuk melawan HIV.
HIV merupakan suatu virus yang material genetiknya adalah RNA (asam ribonukleat) yang dibungkus oleh suatu matriks yang sebagian besar terdiri atas protein. Untuk tumbuh, materi genetik ini perlu diubah menjadi DNA (asam deoksiribonukleat), diintegrasikan ke dalam DNA inang, dan selanjutnya mengalami proses yang akhirnya akan menghasilkan protein. Protein-protein yang dihasilkan kemudian akan membentuk virus-virus baru.
Tes darah dilakukan untuk melihat apakah ada antibodi di dalam tubuh. Jika terdapat antibodi tersebut di dalam darah maka telah terinfeksi oleh HIV. Manusia yang memiliki antibodi HIV disebut dengan HIV Positif. Positif terjangkit HIV atau memiliki penyakit HIV, tidaklah sama dengan memiliki AIDS. Banyak yang telah terinfeksi HIV positif namun tidak jatuh sakit untuk beberapa tahun. Namun penyakit HIV menyebabkan sistem kekebalan tubuh melemah dengan perlahan-lahan. Virus, parasit, jamur dan bakteri yang biasanya tidak menyebabkan jatuh sakit dapat membuat Anda jatuh sakit jika sistem kekebalan tubuh mulai rusak atau melemah.
 CARA PENULARAN
Sebenarnya Anda tidak langsung terkena AIDS. Namun terinfeksi dengan HIV dan kemudian berkembang menjadi AIDS. Anda terkena HIV dari seseorang yang telah terinfeksi dengan HIV, meskipun seseorang itu tidak kelihatan sakit dan bahkan belum terbukti HIV Positif karena memang belum pernah di uji. Darah, cairan vagina, semen (cairan dari alat kelamin pria) dan air susu ibu dari orang-orang yang terinfeksi dengan HIV dapat menularkan virus tersebut ke orang lainnya. Sebagian besar tertular virus HIV dengan cara :
• berhubungan seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi
• menggunakan jarum bersama-sama (jarum suntikan) dengan seseorang yang telah terinfeksi
• dilahirkan oleh wanita yang telah terinfeksi atau menyusu air susu ibu dari wanita yang telah terinfeksi
Mendapatkan transfusi darah dari darah yang terinfeksi HIV dulunya adalah jalan bagi orang lain terkena AIDS, namun sekarang persediaan darah telah di periksa dengan hati-hati dan risikonya jauh lebih rendah.
Tidak ada penelitian yang menunjukkan penularan HIV melalui air mata atau air ludah, tetapi memungkinkan terinfeksi HIV melalui seks secara oral atau melalui ciuman terutama jika memiliki luka terbuka atau sariawan pada mulut seseorang yang telah terinfeksi.
The Center for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan sekitar 850.000 hingga 950.000 penduduk US tinggal bersama penduduk lainnya yang terinfeksi HIV, seperempat dari penduduk tidak waspada terhadap infeksi HIV tersebut. (sekitar 400.000 penduduk hidup dengan AIDS). Setiap tahun, bertambah sekitar 40.000 yang terinfeksi. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen adalah pria dan 30 persennya adalah wanita. Separuh dari jumlah baru yang terinfeksi tiap tahunnya adalah dibawah usia 25 tahun. Pertengahan tahun 1990, AIDS mendominasi penyebab kematian. Meskipun, pola perawatan telah mengurangi angka kematian dengan signifikan. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi website pemerintahan.
Seorang bayi dapat tertular HIV dari ibu yang terinfeksi. Meskipun ada obat untuk perawatan pengidap HIV/AIDS, tidak ada vaksin atau obat untuk menyembuhkannya. Selama ini, obat yang dapat memperpanjang hidup penderita HIV adalah antiretroviral (ARV) alias antivirus.
Bagaimana HIV tidak dapat ditularkan?
HIV hanya dapat hidup di dalam tubuh manusia yang hidup dan hanya bertahan beberapa jam saja di luar tubuh.
• HIV tidak dapat menular melalui air ludah, air mata, muntahan, kotoran manusia dan air kencing, walaupun jumlah virus yang sangat kecil terdapat di cairan ini. HIV tidak ditemukan di keringat.
• HIV tidak dapat menembus kulit yang utuh dan tidak menyebar melalui sentuhan dengan orang yang terinfeksi HIV, atau sesuatu yang dipakai oleh Odha; saling penggunaan perabot makan atau minum; atau penggunaan toilet atau air mandi bergantian.
• Perawatan seseorang dengan HIV tidak membawa risiko apabila tindakan pencegahan diikuti seperti membuang jarum suntuk secara aman dan menutupi luka.
• HIV tidak menular melalui nyamuk atau serangga pengisap darah yang lain. Kebanyakan serangga tidak membawa darah dari satu orang ke orang lain ketika mereka menggigit manusia. Parasit malaria memasuki aliran darah dalam air ludah nyamuk, bukan darahnya.
Apa yang dimaksud dengan perilaku berisiko tinggi?
Yang dimaksud adalah melakukan sesuatu yang membawa risiko tinggi terkena infeksi pada dirinya atau orang lain. Kita biasanya tidak tahu siapa terinfeksi HIV dan siapa yang tidak, termasuk dirinya sendiri, jadi kegiatan berikutnya termasuk berisiko tinggi:
• berhubungan seks dengan memasuki vagina atau dubur tanpa memakai kondom. Laki-laki dengan HIV dapat menulari baik pasangan laki-laki maupun perempuan saat berhubungan seks melalui dubur tanpa perlindungan
• memakai jarum suntik dan semprit (insul), atau alat tindakan medis yang tidak steril, baik pada dirinya maupun orang lain, yang mungkin tercemar oleh darah orang lain
• menerima transfusi darah yang terinfeksi
Apa artinya seks yang lebih aman?
Seks yang lebih aman adalah setiap hubungan seks yang tidak berkaitan dengan air mani, cairan vagina dan darah yang masuk tubuh orang lain atau menyentuh kulit terluka, misalnya:
• kegiatan seks tanpa penetrasi – dengan merangsang alat kelamin kita atau pasangan kita (onani), seks paha, memijat atau mencium
• memakai kondom saat berhubungan seks melalui vagina atau dubur
• seks dengan mulut (kontak mulut dengan alat kelamin laki-laki atau perempuan) risikonya lebih rendah dibandingkan hubungan seks dengan penetrasi vagina atau dubur tanpa kondom
• tidak berhubungan seks (menahan nafsu) adalah aman
Apabila kita terinfeksi HIV, adalah sangat penting kita mempraktekkan seks yang lebih aman, agar:
• mencegah penularan HIV ke orang yang HIV-negatif atau yang tidak tahu status HIV-nya
• menjauhkan diri dari infeksi menular seksual (IMS) lain, seperti kencing nanah (gonore) atau sifilis, dan/atau infeksi oportunistik yang dapat ditularkan melalui seks, misalnya sitomegalovirus (CMV) atau hepatitis A, B dan C
• mencegah penularan HIV ulang (reinfection). Itu berarti ditulari jenis atau sub-tipe HIV yang lain (ada dua jenis HIV – HIV-1 yang telah ditemukan delapan sub-tipenya, dan HIV-2) atau dengan HIV yang sudah resistan (kebal) terhadap obat. Semua itu dapat meningkatkan jumlah virus (viral load) dalam tubuh dan resistansi terhadap obat antiretroviral (virus menjadi kebal terhadp obat)

 TANDA DAN GEJALA PENYAKIT
Tanda dan Gejala Penyakit AIDSSeseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.
Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :
 Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
 Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
 Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
 System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
 System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
 Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).
 CIRI-CIRI ORANG YANG TERKENA PENYAKIT
Ciri-ciri penyakit HIV/AIDS adalah seseorang bisa mengalami penurunan imunitas atau daya tahan tubuh, hal ini bisa kita lihat seorang yang terinfeksi virus tersebut akan mudah sakit seperti flu yang lama sekali sembuhnya..jika sudah stadium lanjut akan menjadi sangat rentan sekali dia bisa mengalami komplikasi berbagai penyakit. seperti diare, infeksi saluran pernafasan, lepuh kulit, berat badan terus menurun sehingga penderita tampak kurus dan kering.
Ciri secara kasat mata utk HIV suliut terdeteksi. Untuk Aids biasanya dibarengi dgn infeksi lain jika kondisinya sdh sangat serius. Yang paling umum adalah radang paru2 dan radang selaput otak . Sebaiknya ngga perlu menduga duga dari gejala fisik. Untuk memastikannya periksa darah adalah cara terbaik.
 APA YANG TERJADI JIKA POSITIF TERINFEKSI HIV
Anda dapat saja tidak tahu telah terinfeksi oleh HIV. Banyak manusia yang terkena demam, pusing, radang, sakit perut, pegal otot dan sendi, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam pada kulit sekitar 1 atau 2 minggu. Banyak yang mengira bahwa ini adalah flu. Bahkan banyak juga yang tidak memperlihatkan gejala.
Virus akan menggandakan dirinya di tubuh sekitar beberapa minggu atau bisa saja sekitar sebulan sebelum sistem kekebalan tubuh meresponnya. Selama waktu ini, jika di tes untuk HIV maka hasilnya bisa saja negatif namun tetap bisa menularkan ke orang lain.
Ketika sistem kekebalan tubuh merespon, maka sistem kekebalan tubuh akan membuat antibodi. Ketika ini terjadi maka jika di tes untuk HIV maka akan positif.
Setelah gejala-gejala yang menyerupai terkena flu, beberapa orang dengan HIV akan hidup dengan sehat sekitar 10 tahun atau lebih lama. Tetapi pada masa ini,HIV mulai merusak sistem kekebalan tubuh.
Satu-satunya jalan untuk mengukur kerusakan sistem kekebalan tubuh adalah dengan menghitung sel CD4+ yang dimiliki. Sel ini, disebut juga sel T-Helper, yang merupakan bagian sangat penting dari sistem kekebalan tubuh. Orang sehat biasanya memiliki sekitar 500 dan 1500sel CD4+ disetiap milimeter dari jumlah darah.
Tanpa ada perawatan, sel CD4+ yang dimiliki tubuh akan terus berkurang. Maka akan timbul gejala dari HIV seperti demam, keringat pada malah hari, diare dan gejala lainnya.
Jika telah terinfeksi HIV, masalah ini akan terus berlanjut sekitar beberapa hari dan bisa jadi berlanjut hingga beberapa minggu.
 ADAKAH OBAT UNTUK HIV/AIDS SAAT INI?
Karena ganasnya penyakit ini, maka berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan obat-obatan yang dapat mengatasinya. Pengobatan yang berkembang saat ini, targetnya adalah enzim-enzim yang dihasilkan oleh HIV dan diperlukan oleh virus tersebut untuk berkembang. Enzim-enzim ini dihambat dengan menggunakan inhibitor yang nantinya akan menghambat kerja enzim-enzim tersebut dan pada akhirnya akan menghambat pertumbuhan virus HIV.
Obat-obatan yang telah ditemukan pada saat ini menghambat pengubahan RNA menjadi DNA dan menghambat pembentukan protein-protein aktif. Enzim yang membantu pengubahan RNA menjadi DNA disebut reverse transcriptase, sedangkan yang membantu pembentukan protein-protein aktif disebut protease.
Untuk dapat membentuk protein yang aktif, informasi genetik yang tersimpan pada RNA virus harus diubah terlebih dahulu menjadi DNA. Reverse transcriptase membantu proses pengubahan RNA menjadi DNA. Jika proses pembentukan DNA dihambat, maka proses pembentukan protein juga menjadi terhambat. Oleh karena itu, pembentukan virus-virus yang baru menjadi berjalan dengan lambat. Jadi, penggunaan obat-obatan penghambat enzim reverse transcriptase tidak secara tuntas menghancurkan virus yang terdapat di dalam tubuh. Penggunaan obat-obatan jenis ini hanya menghambat proses pembentukan virus baru, dan proses penghambatan ini pun tidak dapat menghentikan proses pembentukan virus baru secara total.
Obat-obatan lain yang sekarang ini juga banyak berkembang adalah penggunaan penghambat enzim protease. Dari DNA yang berasal dari RNA virus, akan dibentuk protein-protein yang nantinya akan berperan dalam proses pembentukan partikel virus yang baru. Pada mulanya, protein-protein yang dibentuk berada dalam bentuk yang tidak aktif. Untuk mengaktifkannya, maka protein-protein yang dihasilkan harus dipotong pada tempat-tempat tertentu. Di sinilah peranan protease. Protease akan memotong protein pada tempat tertentu dari suatu protein yang terbentuk dari DNA, dan akhirnya akan menghasilkan protein yang nantinya akan dapat membentuk protein penyusun matriks virus (protein struktural) ataupun protein fungsional yang berperan sebagai enzim.
Uji klinis menunjukkan bahwa terapi tunggal dengan menggunakan inhibitor protease saja dapat menurunkan jumlah RNA HIV secara signifikan dan meningkatkan jumlah sel CD4 (indikator bekerjanya sistem imun) selama minggu pertama perlakuan. Namun demikian, kemampuan senyawa-senyawa ini untuk menekan replikasi virus sering kali terbatas, sehingga menyebabkan terjadinya suatu seleksi yang menghasilkan HIV yang tahan terhadap obat. Karena itu, pengobatan dilakukan dengan menggunakan suatu terapi kombinasi bersama-sama dengan inhibitor reverse transcriptase. Inhibitor protease yang dikombinasikan dengan inhibitor reverse transkriptase menunjukkan respon antiviral yang lebih signifikan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama (Patrick & Potts, 1998).
Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui bahwa sampai saat ini belum ada obat yang benar-benar dapat menyembuhkan penyakit HIV/AIDS. Obat-obatan yang telah ditemukan hanya menghambat proses pertumbuhan virus, sehingga jumlah virus dapat ditekan.
 PENANGGULANGAN HIV/AIDS
HIV/AIDS telah ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak tahun 1987. Karena stigma yang melekat dengan HIV/AIDS, masalah kesehatan ini selalu diliputi nuansa ketakutan dan rasa malu. Berakar dari sana, muncul berbagai persoalan lain yang harus dihadapi orang yang terinfeksi HIV selain urusan kesehatannya itu sendiri. Pandangan negatif dari masyarakat, penolakan oleh tenaga kesehatan dan penyedia layanan lainnya, peraturan yang diskriminatif, pemberitaan media massa yang sensasional, dan pembocoran status HIV seseorang adalah beberapa masalah yang dialami oleh cukup banyak orang yang terinfeksi HIV. Selain itu, keterbatasan informasi dan kesiapan tenaga kesehatan, serta kurangnya akses pada pengobatan dilihat sebagai kendala yang sangat membatasi orang HIV-positif untuk memperpanjang masa tanpa gejala atau masa produktifnya sebagai manusia.
Beberapa asas dalam segala upayanya menanggulangi HIV/AIDS di Indonesia:
• Upaya penanggulangan HIV/AIDS nasional harus memperhatikan aspek dukungan dan perawatan, selain aspek pencegahan.
• Pengembangan program untuk orang HIV-positif diminta untuk mengutamakan:
 Penyebarluasan informasi yang lengkap dan benar untuk masyarakat supaya dapat menerima keberadaan orang HIV-positif dengan wajar dan tidak menghakimi.
 Mendukung pembentukan kelompok dukungan (support group) di tingkat lokal dan wilayah.
 Penyediaan Informasi lebih lanjut mengenai topik-topik terkait dengan hidup HIV.
 Peningkatan ketersediaan layanan dan tenaga kesehatan yang bersahabat dengan orang HIV-positif.
 Pemberdayaan dan kesempatan bagi orang HIV-positif untuk bisa bekerja dan berpenghidupan yang layak. Hak orang HIV-positif untuk memperoleh pekerjaan agar dilindungi.
 Mendorong adanya keterlibatan orang HIV-positif secara bermakna dalam tiap tahapan pembuatan (perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi), serta memberikan keterampilan agar orang HIV-positif bisa memenuhi peran tersebut dengan nyata.
 Tersedianya dukungan sebelum dan sesudah tes agar orang HIV-positif dapat menerima hasil tes dan menjalani hidup secara positif dan bermartabat.
 Memberikan keterampilan pada orang HIV-positif yang berbicara di depan umum agar lebih percaya diri.
• Upaya penanggulangan AIDS harus dilakukan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Perlindungan dan Penegakan hak asasi manusia untuk orang HIV-positif perlu ditingkatkan.
• Pemerolehan obat-obatan antiretroviral dan obat-obatan untuk infeksi oportunistik dengan standar yang baik dengan harga terjangkau perlu segera ditingkatkan dan lebih merata.
• Hak orang HIV-positif untuk mempunyai keturunan agar dilindungi dan segala upaya dilaksanakan agar bisa dilakukan dengan cara yang paling aman untuk ibu dan bayi.

1 komentar:

  1. Play The Real Money Slot Machines - Trick-Taking Game - Trick-Taking
    How to Play. Play sol.edu.kg The Real Money Slot Machine. poormansguidetocasinogambling.com If you are https://octcasino.com/ searching for 바카라 사이트 a fun, exciting game to play online, we have 토토 you covered.

    BalasHapus